Pages

Attacking Zone Defense [Z1]

Berikut adalah diagram alur permainan dalam tipe penyerangan Z1 melawan zone defense :


Pengenalan Umum Zone Defense


Zone defense berbeda dengan man-to-man defense. Pada man-to-man defense, setiap pemain defensive bertugas menjaga seorang pemain offensive tertentu. Sedangkan pada zone defense, setiap pemain defensive bertanggung jawab untuk menjaga suatu area, atau "zone", dan setiap pemain offensive yang memasuki area tersebut. Pemain defensive pada zone defense berpindah posisinya sesuai dengan posisi pergerakan bola.
Zone defense sering efektif digunakan untuk menghentikan penetrasi dan pergerakan satu lawan satu. Meskipun demikian, setiap pemain harus mengembangkan kemampuannya melakukan man-to-man defense terlebih dahulu.
 
Zone defense memaksa tim offensive untuk melakukan shooting dari jarak jauh. Tujuan utama dari zone defense adalah:
  • Memberikan tekanan pada area ball-side (untuk memahami isitilah asing lihat artikel ("Terminologi bola basket") dari half-court, dengan tujuan untuk mengganggu shooting dan memberikan pertolongan ketika seorang pemain offensive melakukan penetrasi dengan atau tanpa bola.
  • Mencegah penetrasi sehingga memaksa tim offensive untuk hanya memainkan bola di daerah sekitar perimeter, atau jauh dari ring basket.
 
Kelebihan zone defense
  1. Tidak semua tim mempunyai pemain defensive yang cepat dan bagus. Atau tim offensive mempunyai beberapa pemain yang luar biasa cepat untuk bisa dijaga secara individual. Memainkan zone defense dapat membantu terjadinya mis-match. Suatu tim yang mempunyai pemain-pemain tinggi, kuat, tetapi tidak terlalu cepat, bisa menakut-nakuti lawan jika menerapkan zone defense karena semua pemain tinggi akan menumpuk di dalam area paint.
  2. Dengan menggunakan zone defense, area paint dapat dilindungi dan memaksa lawan melakukan shooting dari jarak jauh. Misalnya, zone defense 2-1-2 atau 2-3 menempatkan tiga pemain di dalam area paint dan mengundang lawan untuk melakukan shooting dari luar. Defense ini dapat digunakan sebagai cara untuk mengetahui apakah pemain lawan dapat melakukan shooting dari luar. Tidak semua tim dapat melakukan shooting dari luar secara konsisten.
  3. Defense ini dapat melindungi satu atau lebih pemain yang sudah dalam kondisi foul trouble, terutama big man.
  4. Tempo pertandingan dapat diperlambat ketika waktu pertandingan tersisa 2 menit dan tim sedang memimpin 8 sampai 10 poin. Hali ini dikarenakan dengan menggunakan zone defense, tim offensive dipaksa untuk melakukan ekstra passing sebelum melakukan shooting.
  5. Kadang-kadang ketika tim sedang kelelahan, memainkan zone untuk beberapa menit dapat menolong pemain melakukan pemulihan. Meskipun demikian para pemain harus bergerak cepat tanpa memperhatikan jenis defense yang sedang dimainkan.
  6. Dengan melakukan perubahan defense man-to-man ke zone defense yang berbeda-beda dapat membuat tim offensive kehilangan fokus.
  7. Zone defense dapat membuat organisir fast break menjadi lebih efisien. 
Kekurangan zone defense
  1. Jika suatu tim sedang dalam kondisi tertinggal, dengan memainkan zone defense tidak cukup untuk memberikan tekanan pada pemain offensive, oleh karena itu pemain offensive dapat mengulur-ulur waktu. Untuk situasi seperti ini harus digunakan man-to-man defense.
  2. Jika lawan mempunya kemampuan shooting yang bagus, zone defense akan dapat dikalahkan, dalam hal ini man-to-man defense juga harus diterapkan.
  3. Pada zone defense tidak selalu jelas tugas box-out untuk melakukan rebound dan kadang-kadang pemain offensive dapat menerobos masuk untuk melakukan rebound.
  4. Jika zone defense dilakukan hampir sepanjang pertandingan, dan jarang memainkan man-to-man, para pemain mungkin menjadi lengah dan dapat menurunkan kemampuannya melakukan man-to-man defense. 
Petunjuk dasar untuk semua jenis zone defense
  1. Paksa bola berada di luar. Lakukan double-team jika bola sedang berada di area paint.
  2. Antar pemain harus lebih vokal dan saling berkomunikasi.
  3. Pergerakan pemain relatif terhadap pergerakan bola.
  4. Hands-up, sehingga jalur pasing dapat dihalangi.
  5. Ketika terjadi penetrasi oleh pemain offensive, celah-celah yang ada harus segera ditutup.
  6. Kenali pemain lawan. Jaga dengan ketat pemain offensive yang mempunyai kemampuan shooting sangat bagus, dan longgarkan penjagaan pada pemain offensive yang tidak pernah melakukan shooting.
  7. Lakukan trap pada area corner.
  8. Jika sedang memimpin pertandingan, jangan berjudi dengan terlalu sering melakukan trap pada area wing dan point. Berikan tekanan pada pemain offensive yang sedang menguasai bola, lindungi area paint, dan juga paksa lawan melakukan shooting dari luar (shooting dengan persentase masuk rendah)

Gambar 1. Peneletitian Area Rebounds

Penelitian terhadap area rebound
Berdasarkan penelitian, Gambar 1 menunjukkan sepuluh area rebound yang paling mungkin terjadi ketika suatu shooting jarak menengah meleset.
  • Persentase kemungkinan bola memantul pada area tertentu, tidak tergantung dari mana shooting dilakukan adalah:
    • Area nomor 3: 40%
    • Area nomor 4: 35%
    • Area nomor 10: 15%
    • Sisa 10% terbagi untuk area yang lain.
  • Shooting yang meleset dari area nomor 1: 55% pantulan bola mengarah ke area nomor 4.
  • Shooting yang meleset dari area nomor 2: 60% pantulan bola mengarah ke area nomor 3.
  • Shooting yang meleset dari area nomor 5: 66% pantulan bola mengarah ke area nomor 4.
  • Shooting yang meleset dari area nomor 6: 56% pantulan bola mengarah ke area nomor 3.
  • Shooting yang meleset dari area nomor 7: 54% pantulan bola mengarah ke area nomor 4.
  • Shooting yang meleset dari area nomor 8: 52% pantulan bola mengarah ke area nomor 3.
 

Zone Defense

Di saat ingin menyiapkan sistem defense pada suatu tim, pelatih harus selalu mempertimbangkan tentang penggunaan satu atau lebih zone defense. Pelatih harus menemukan zone defense yang ingin diajarkan, sesuai dengan kemampuan teknik dan fisik dari para pemain.

Meskipun sebaiknya zone defense tidak dijadikan strategi defense utama, tetapi zone defense masih dapat digunakan sebagai senjata dalam sebuah pertandingan. Kadang-kadang, dalam sebuah pertandingan, pelatih dapat menggunakan zone defense dalam situasi tertentu, misalnya saat throw in atau setelah melakukan free throw, selain itu zone defense dapat diterapkan ketika man-to-man defense yang diterapkan tidak berjalan efektif.

Pelatih dapat menggunakan zone defense ketika:
  • Ingin mengubah ritme pertandingan.
  • Ketika perbandingan kemampuan teknik dan fisik yang terlalu mencolok antar pemain kita dan pemain lawan, sehingga sering terjadi mismatch.
  • Ketika tim kita sulit membendung serangan lawan dari low post maupun high post.
  • Ketika tim kita tidak bisa mencegah permainan pick and roll yang diterapkan oleh lawan.
Jadi memilih momen yang tepat dalam menerapkan zone defense merupakan hal yang sangat penting. Jika dipikir bahwa zone defense yang diterapkan dapat merepotkan lawan, maka sebaiknya zone defense tersebut tidak diubah, meskipun lawan mampu mencetak angka, berikan waktu kepada pemain untuk memahami pergerakan lawan terlebih dahulu sehingga pemain kita dapat melakukan antisipasi secara tepat.

Seorang Playmaker Harus Mempunyai Skill

Apa saja yang harus dimiliki seorang playmaker yang baik??
Well... Kemungkinan sebagian besar orang akan bilang, kalo playmaker yang baik itu harus memiliki, skill ball handling, visi, passing, kemampuan menjaga ritme permainan dan lain lain yang bersifat teknikal.

Tapi saya pribadi selalu menambahkan satu point penting yang harus dimiliki seorang Playmaker sejati yang mungkin gak semua playmaker bisa menguasainya, yaitu :

"kemampuan untuk mengenali kekurangan dan kelebihan teman 1 tim"

Karena gak peduli seberapa keren skill individu kamu sebagai seorang playmaker, tapi kamu ga mengenal team mates kamu sendiri secara mendalam, terutama kekurangan dan kelebihannya. maka kamu ga bisa memaksimalkan kemampuan kamu untuk membawa team kamu meraih point dan juara.

Basic seorang playmaker yang harus selalu diingat adalah :

I'm a playmaker, i'll decide which way to go, and who will scored.

("Aku seorang playmaker, aku yang memutuskan kemana alur serangan dan siapa yang membuat point")

Sebagai ilustrasi maksud diatas gampangnya gini deh. Kamu punya 1 teammates tinggi besar, ga bisa dribbel (biasanya sih iya), under basket mantap, perimeter shoot jelek, apalagi 3 point.. hancur... Nah pada suatu saat kamu dalam pertandingan kamu liat dia dalam posisi under basket bisa menerima passing, ya kamu passing.. walaupun disitu ada option passing ke SG yang siap shooting 3 point, maupun forward siap jumpshoot. karena secara matematis dengan memberi passing ke temen kamu itu, point 2 dah ditangan.. (ini harus diperhitungkan dalam sepersekian detik.. seorang playmaker handal pasti bisa).

"kemampuan berfikir cepat akan langkah yang akan dilakukan dalam memaksimalkan kemampuan teammates dalam meraih point itu sangat penting..
itu yang membedakan good playmaker dan average playmaker.."
 
Harap pahami yang saya quote, karena itu dapat membantu kalian menjadi better playmaker..

Dasar Footwork

Bola basket dimainkan dengan ujung jari digabungkan dengan footwork. Segala sesuatu yang anda lakukan dalam permainan bola basket membutuhkan footwork yang baik. Ada pemain yang memiliki kecepatan dan agility yang lebih baik daripada yang lain, kecepatan dan agility pemain akan sangat meningkat jika didukung oleh footwork yang baik. Pemain dengan kecepatan dan agility alami yang baik bias saja dikalahkan dengan mudah oleh pemain yang memiliki footwork  yang sempurna.


Posisi Menyerang (offensive stance)
Setiap pemain basket selalu mencari posisi yang bagus dilapangan, yang ketika dalam posisi menyerang dinamakan offensive stance, maksud dari offensive stance adalah posisi dimana kita dapat memulai, berhenti, mengubah arah dan kecepatan, menangkap passing, drive, shooting atau lay up. Posisi tubuh yang baik dalam menyerang adalah menaruh beban tubuh pada salah satu kaki (biasanya salah satu kaki didepan badan), dan melebarkan kaki selebar bahu kita dan lutut ditekuk. Apa gunanya??? Dalam posisi ini akan memungkinkan anda membuat gerakan yang bervariasi.
Jika anda memiliki tinggi badan  yang cukup untuk bermain di posisi 3 (forward), anda bias menggunakan posisi ini didalam daerah perimeter (under basket), dan memiliki 3 pilihan ketika memegang bola yaitu : passing, shooting atau dribble.
Pivot
Menurut peraturan, ketika berada dilapangan kita dapat menggerakkan 1 kaki ke segala arah, namun kaki yang lain yaitu kaki tumpuan harus tetap tidak berubah posisi. (jika berubah maka akan terkena traveling violation or walking). Nah inilah yang dinamakan Pivot.. understand??
Pivot terbagi 2, yaitu : forward pivot dan backward pivot… yang kurang lebih pengertiannya sesuai dengan namanya. Forward pivot adalah pivot dengan salah satu kaki menjejak or mengarah ke depan, dan backward pivot sebaliknya.
Ada pertanyaan penting nih tentang pivot, “ kaki mana yang gw pakek buat tumpuan kalo pivot???
Jawabannya adalah : kaki kamu yang ga dominant.. misal kamu pemain tangan kanan, ya kaki kiri pasti jadi pivot, dan sebaliknya untuk tangan kiri. Hal ini karena secara natural pemain bertangan kanan akan menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan, pada saat shooting, layup, maupun pivot.. iya kann?
Tapi untuk menjadi pemain basket yang handal, basketballers harus bisa kaki kiri dan kanan, dan juga dribble kiri dan kanan tentunya.

Berlatih Pivot
1. Mulai dengan kaki kiri sebagai tumpuan, dan lakukan forward pivot 15x (berarti anda berputar melawan arah jarum jam)
2. Lanjutkan dengan backward pivot (anda searah jarum jam mumuteran samp epusing)
3. Ganti kaki kanan sebagai tumpuan, dan lakukan lagi forward pivot 15x  (searah jarum jam)
      4. Ganti dengan backward pivot 15x. 
Poin / hal penting dalam pivot
  1. Usahakan mata dan pandangan anda lurus ke depan, jangan melihat bola (dasar dari semua dribble)
  2. Tekuk lutut anda sedikit.
  3. Kaki tumpuan jangan berubah dari titik tumpu.
  4. Kaki yang lain jangan sampai kepeleset, nanti jatoh.

Sifat-Sifat Seorang Pelatih Bola Basket

Lahirnya seorang juara tidak dapat dilepaskan dari peranan pelatih. Atlit dengan dengan bakat pembawaannya merupakan modal dasar lahirnya seorang juara. Persaingan ketat dewasa ini telah melibatkan para ilmuan dari berbagai disiplin ilmu, sehingga untuk dapat memenangkan pertandingan tidaklah cukup bermodalkan bakat, dan mutlak diperlukan masukan dari berbagai didiplin ilmu, dan pelatih adalah pemeran utamanya.

Gambar. Disiplin ilmu yang mendukung metodologi pelatihan. Apabila seseorang berniat menjadi seorang pelatih salah satu cabang olahraga, maka sebenarnya ia sudah harus mempersiapkan dirinya untuk menjadi contoh yang baik daripada atlit yang dilatihnya nanti. Sebagai seorang pelatih maka ia akan menjadi titik perhatian atlitnya dan secara tidak langsung pelatih tersebut sering menjadi contoh para atlitnya (terutama atlit pemula). Dengan demikian maka seorang pelatih harus dapat memberikan contoh baik sebagai guru, bapak, teman atau sahabat dari para pemainnya. Setiap pelatih juga perlu memahami sifat-sifat kepkepribadiannya sendiri untuk dapat menyadari kelemahan-kelemahannya dan selanjutnya mengatasi kelemahan tersebut. Pada hakikatnya tidak ada manusia yang sempurna, juga pelatih harus menyadari bahwa upaya untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada dirinya selalu perlu dilakukan.
Dengan membanding-bandingkan sifat-sifat pelatih dengan berbagai kelebihan dan kekurangan, Tutko dan Richards (1971) membedakan gaya kepemimpinan pelatih atas dasar sifat-sifat kepribadiannya seperti dibawah ini :
 
1. The “hardnosed” Authoritarian Coach
Gambaran seorang pelatih yang merasa yakin dalam menetapkan tindakan-tindakan menetapkan sasaran target, mendorong atlet untuk berjuang mencapai target yang dicapai. Ini terdapat pelatih-pelatih muda (tidak semua) dengan ciri-ciri :
• Sangat disiplin
• Sanagat kaku dalam menetapkan jadwal dan rencana
• Bertindak kejam dan sadis
• Sangat kaku dalam pergaulan
• Mengorganisasikan segala sesuatu dengan baik
• Segan berhubungan dengan orang lain
• Sering bersifat moralis dan sedikit religius
• Keras dalam berpendirian dan sering berprasangka
• Lebih sengang mempunyai asisten orang-orang lemah
• Memotifasi dengan menggunakan perlakuan-perlakuan (push-up, lari keliling dsb).
Kebaikannya: Disiplin kuat, team mampu bermain kuat dan agresif, team terorganisasi dengan baik, kondisi fisik team lebih baik.
Kekurangannya: Pemain yang sensitif mudah droup uot, sering membenci dan khawatir, suasana team tegang.
 
2. The ”Easy Going”Coach
Pelatih ini sering menganggap enteng permasalahan dengan ciri-ciri :
• Tidak pernah tampak serius menghadapi segala sesuatu
• Enggan membuat jadwal kerja
• Tidak pernah mendesah, segalanya dilihat dengan mudah
• Terkesan semuanya dapat terkendalikan sehingga pada saat tertentu kelihatan malas
Kebaikannya : team mengalami sedikit tekanan, kurang kerja keras, segala sesuatu didapat dengan mudah.
Kekurangannya : tidak mampu menguasai pertandingan, sering tampak seperti “ play Boy”. Tidak senang berolahraga, pelatih sering tidak ambil pusing terhadap keadaan.
 
3. The “Business-Like” Coach
Pelatih yang bergaya “bussiness man” ini sangat berhasrat untuk belajar, mempelajari sesuatu hal dan informasi yang terbaru. Biasanya selfish yaitu memiliki sifat semau gue dengan ciri-ciri :
• Menggunakan pendekatan olahraga atas dasar untung rugi
• Pendekatan sangat logis
• Berkepribadian dingin tidak hangat dalam pergaulan
• Pemikiran tajam
• Pikiran utamanya ditujukan pada lawan tanding
• Pragmatis dan tekun
Kebaikannya : Team selalu up to date, dalam penguasaan tehnik baru, team tampak terorganisasi secara strategis untuk dapat mencapai sukses.
Kekurangannya : Team spirit jurang, sulit menghadapi atlet yang kurang terorganisasi dengan baik.
 
Sifat-sifat pelatih yang baik
• Pelatih harus terbuka menerima kritikan ataupun masukan dari pelatih lain ataupun atlitnya
• Pelatih sebaiknya mempunyai program tertulis sehingga setiap pengalaman yang didapat di catat dan ini         merupakan masukan yang sangat baik bagi pelatih itu sendiri (harus dievaluasi).
• Pelatih sebaiknya berfikir bahwa berapa banyak pemain yang berpotensi hilang karena ketidaksesuaiamya dengan pelatih daripada berfikir banyak pemain yang dihasilkan.
• Pelatih harus berfikir sepertinya kita merupakan sebuah tangga yang akan membawa anak latih kita kearah puncak setinggi mungkin atau setelah mencapai puncak itu kita harus siap ditinggalkannya.
• Pelatih jangan mempunyai perasaan bahwa kemenangan selalu disebapkan karena keahliannya melatih, tetapi berfikirlah kekalahan kesalahan dari kita dan kemenangan merupakan hasil dari pemain. Hal ini akan membuat kita akan terus berusaha untuk tidak mengalami kekalahan.
• pelatih yang merasakan datangnya keengganan dalam melatih lebih baik beristirahat dulu, karena bila dipaksakan maka akan membuat konsentrasi dalam melatihnya akan berkurang
• pelatih harus sering menghormati terhadap pelatih lain, baik pada saat team anda menang ataupun kalah.
• Pelatih harus selalulu mengevaluasi hasil dari teamnya baik kalah maupun menang hal ini akan sangat baik dalam meningkatkan cara dalam membeikan pengarahan dalam pertandingan.
• Dalam melatih pakailah pakaian yang pantas dan baik.

Dasar Shooting

Shooting adalah salah satu bentuk offense skill dalam permainan Bola Basket. Tujuan dari pelatihan skill offense terutama skill Shooting adalah meningkatkat akurasi dari setiap shooting yang kita lakukan. sebagian besar pemain basket pasti mengerti bahwa akurasi adalah yang utama, tapi cm sedikit yang sadar bahwa untuk melatih akurasi shooting harus berlatih dengan benar mengikuti tutorial yang tepat. nah.. disinilah aspek aspek yang mempengaruhi shooting skill akan saya bahas. 
Dalam tutorial latihan ini sebagian besar latihan bisa dilakukan sendiri, tanpa harus dengan team maupun pelatih. jadi, sebagai pemain kita harus bisa memperbaiki diri sendiri. artinya setiap pemain harus mengerti mekanisme yang benar yang mempengaruhi setiap aspek dari keberhasilan, kegagalan dari setiap shooting yang dilakukannya. 
Setiap pemain harus mengerti kemampuan jarak tembak terbaiknya, apakah 3 point shoot, under basket shoot, perimeter shoot, dan lain lain. oleh karena itu sebelum memulai latihan yang sesuai dengan kemampuan dan spesialisasi kita, setiap pemain yang baik harus mencoba dulu semua macam jenis shooting yang bisa dilakukan, yang bisa menjadi modal dalam permainan nantinya. nah.. bagaimana menilai kemampuan shooting kita? kemampuan shooting secara garis besar dipengaruhi oleh Aspek mental dan Aspek fisik.  
Aspek Mental: Faktor mental adalah faktor yang paling penting untuk di kuasai dalam shooting skill. mengetahui kapan harus shooting, dan melakukannya dengan efektif walaupun dalam tekanan akan mampu menjadikan kita shooter yang handal.satu hal yang harus di camkan oleh kalian, bahwa sebesar apapun bakat yang kalian miliki, tapi kerja keras dan latihan akan lebih berpengaruh dalam peningkatan skill, refleks dan kekuatan kita. berlatih dan berlatih... itu kuncinya. dan tentunya berlatih dengan teman tanding, sehingga kita dapat mengukur kemampuan dan memperbaiki mental bertanding kita. 
Disini Aspek Mental dibagi menjadi 2 yaitu: 
  1. Konsentrasi : Adalah mampu menjaga fokus dalam permainan, melalui latihan yang serius, shooter yang baik akan meningkatkan kemampuan konsentrasi mereka, dan tentu saja shooter yang baik harus mampu tampil relaks, dan menciptakan suasana relaks walaupun dalam pertandingan yang keras.
  2. Kepercayaan diri (confidence): Tentunya kepercayaan diri berhubungan dengan keberanian, dalam diri setiap shooter harus tercermin rasa percaya diri bahwa setiap shootnya akan masuk. Tanpa kepercayaan diri.. point dari shooting hampir tidak mungkin.
Aspek Fisik: Terkadang dalam permainan Bola Basket, sebaik apapun seorang pemain, namun terkadang ada aja waktu off fire nye.. alias ga masuk2x mulu kalo shooting. Banyak faktor yang memperngaruhi ini, nah selain aspek mental, ada juga aspek fisik yang mempengaruhi. berikut adalah faktor fisik yang mempengaruhi setiap skill pemain, khususnya shooting skill.
Secara simple saya ingin berbagi tentang teori BEEF ( ya benar, teori sapi dalam latihan shooting). saya pertama nemu istilah ini di komik Harlem Beat. BEEF adalah singkatan dari :
Body Balance : Keseimbangan tubuh saat melakukan shooting sangat penting, baik itu 3 point shooting, perimeter shooting maupun under basket shooting. Tanpa keseimbangan tubuh yang baik dan terjaga, shooting yang baik pun tidak akan tercipta. Selalu jaga keseimbangan tubuh, baik pada saat bersiap shooting, pada saay shooting maupun pada saat selesai shooting.posisi kaki dalam melakukan shooting harus tegak lurus mengarah ke ring, posisi kaki yang tidak sesuai akan mengurangi akurasi shooting.
Elbow(siku) : Pada saat melakukan shooting, terutama pada pemain pemula biasanya terjadi kesalahan pada cara memegang dan melempar bola. teori yang benar adalah bahwa bola di tolak bukan dilempar.. let it flow aja.. Posisi siku harus membentuk sudut 90 derajat, lurus terhadap ring, dengan cara memegang yang rileks aja.
Eye : Shooter yang baik mempunyai feeling dan penglihatan yang baik, selalu fokus terhadap target, memiliki ritme yang baik antara melihat, targeting, shooting, pasca shooting. 
Follow Through : Gabungan dari posisi kaki yang tepat, body balance yang terjaga, sudut siku yang baik, dan penglihatan yang sempurna. Semua dilakukan dalam ritme yang terjaga... See, jump, release, follow through.