Sebuah standar melatih didapatkan pada berbagai hal dan melalui waktu yang bertahun-tahun, dimulai dengan pengalaman pribadi saya sebagai pemain. Kita sudah mulai membentuknya sejak pertama kali memegang bola basket. Dan bertumbuh seraya kita menyaksikan pertandingan secara langsung atau melalui TV.
Dan itu terus berkembang seiring dengan saya belajar mengenal gim ini dan bagaimana caranya bekerjasama dengan pemain-pemain. Untuk meyakinkan falsafah yang kita kembangkan adalah sesuatu yang baik, amati pendekatan yang dilalukan pelatih-pelatih yang lebih senior.
Bicara dengan mereka (Walau hanya melaui internet messenger kalau mereka adalah pelatih-pelatih dari luar negeri.), baca buku mereka dan hadiri klinik mereka (Sampai hari ini menghadiri klinik pelatih-pelatih luar masih menjadi impian saya.). Dan penataran-penataran basket (walau di negara ini sangat minim) sangat penting untuk perkembangan kita sebagai pelatih.
Jadi apakah falsafah itu? Pada saat belajar sebagai pemain, informasi yang kita dapat melalui pengamatan pertandingan, pelajaran yang kamu dapat melalui membaca, dan ide yang anda dapat dari mendengarkan dan juga bertanya pada penataran lalu kita tambahkan dengan kepribadian sendiri, kita sudah dapat semua racikan yang diperlukan bagi falsafah masing-masing kita sendiri.
Tetapi jangan salah, dengan bertambahnya pengalaman bermain, pengamatan, membaca dan mendengar tidak menjamin bahwa kita akan punya satu falsafah yang lebih baik. Kualitas dari pengalaman-pengalaman dan bagaimana kita menerapkannya juga sama pentingnya dalam menentukan keberhasilan kita. Malahan inilah esensi dari semua pekerjaan di dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar