Pages

Satu Usaha Untuk Menang

Seorang kolumnis olahraga pernah menulis, “bukan kalah atau menang, tapi bagaimana kamu memainkan pertandingan itu.” Perkataan ini banyak benarnya. Itulah sebabnya saya tidak pernah mengatakan sebelum bertanding, “ Ayo kita ambil gim ini dan memenangkannya.” Pertama kali kita main lawan Halim Kediri dan pemain tengah andalan mereka, Jaya Adi Negara dan pemain terbaik Kobatama Arik Prisdiantoro, kita kalah jauh di Surabaya tahun 2002. Tapi kita sudah bermain sebaik mungkin.

Walau kami kalah tapi kita sudah berusaha dan bermain baik, kita tetap punya usaha untuk menang, satu-satunya aspek kemenangan yang saya tekankan. Usaha untuk menang adalah lebih penting dari pada hasil akhir dari gim. Pada pertemuan berikutnya di seri III tahun 2002 di Jakarta, kita mengalahkan Halim (Sejarah Buls pertama kali mengalahkan Halim Kediri.).

Kalau kita ingat-ingat lagi sebuah pertandingan yang sudah lampau dan sadar bahwa kita sudah melakukan yang terbaik yang kita bisa. Saat itulah kita tahu kita sudah berusaha untuk menang. Hanya itu yang bisa diharapkan seorang pelatih dari pemainnya, asistennya dan dirinya sendiri. Yang harus dihindari dari seorang pelatih adalah, melihat sukses tidaknya sebuah program dari kalah menangnya saja.

Banyak orang tahu saya gagal mengawinkan gelar turnamen dan kompetisi tahun 2005 untuk Buls. Tapi saya tahu pemain-pemain tim Buls kali ini adalah pemenang yang sesungguhnya. Mereka telah memberikan materi, darah, keringat dan tangis mereka di tahun terakhir saya di Buls. Mereka mau berusaha untuk menang.

Tidak ada komentar: